Thursday, July 21, 2016

Chapter 8 - Plan Risk Management

Terdapat obejective dari proses plan risk management , yaitu :
  • untuk mengembangkan atau mengcreate overall risk management strategi .
  • untuk menentukan eksekusinya seperti apa dan bagaimana.
  • mengintegrasi plan risk management dengan project management avtivities.
Sebuah plan menjelaskan bagaimana project dapat dijalankan dan bagaimana dapat fit ini dengan proses manajemen project yang lainnya. Plan yang semakin detail akan semakin bagus untuk menjalankan project tersebut.
Plan menjelaskan hubungan antara :
  • project risk management
  • general project management 
  • proses management diseluruh organisasi
Untuk memberikan keuntungan yang besar , perencanaan manajemen risiko ada beberapa hal yang harus dilakukan , yaitu semua perencanaan diproject harus dilakukan sedini mungkin dan mengintegrasikan keseluruh semua perencanaan project management dengan menuliskan atau mengidentifikasikan dengan detail . Perencanaan manajemen risiko perlu beradaptasi dengan kebutuhan project dan perubahan yang dapat terjadi dari stakeholder.

Dalam sebuah perencanaan risiko manajemen harus mendefinisikan:
  • Normal frequency for repeating process : Biasanya untuk masalah-masalah yang biasa
  • Specific or exceptional conditions under which the corresponding : adanya event-event khusus seperti disaster dan adanya extraordinary event yang dapat mengubah plan. 
Terdapat 2 kategori dari kriteria sukses untuk manajemen risiko, yaitu :
  • Project-related criteria , dimana hal ini berhubungan dengan stakeholder dan risikonya sehingga stakeholder harus setuju dengan level yang diterima dari hasil project seperti time, cost 
  • Process-related criteria. Kesuksesan sebuah project dapat diukur dengan beberapa faktor seperti inherent pada level ketidakpastian pada sebuah project. Kriteria lebih ke proses dimana semakin tinggi inherent dari ketidakpastiannya maka semakin rendah kesuksesan projectnya. 
Level atau risiko dianggap diterima dalam project tergantung pada risk attitudes. Risk attitude mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu :
  • Inherent tolerance for uncertainty;
  • menyinggung spesifik dari project objective. 
Perencanaan manajemen risiko harus diindikasi pada intesitas usaha dan frequencynya. Dan bergantung pada karakteristik project dan spesifik risiko. Dalam perencanaan risiko manajemen terdapat 2 hal yang spesifik, yaitu :
  1. Peran PRM dan responsibilities
  2. Ekspetasi dari stakeholder terkait khususnya dari senior manajemen dan project personnel.
Dalam risk-related communication terjadi pada dua level. Yang pertama adalah dalam project team , dimana plan menjelaskan segala hal yang berhubungan dalam / dengan project . Yang kedua adalah ekspektasi antara project team dan pojrct stakeholder. 

Dalam proses perencanaan manajemen risiko terdapat critical success factor, yaitu :
1. mengidentifikasi dan mengatasi hambatan agar mencapai kesuksesan, yaitu :
  • PRM tidak akan dijalankan atau selesai jika manajemen mengetahui dan menerima dari keuntungan dari managing risk.
  • Definisi yang jelas lebih ke arah objective dan melihat sesuatu secara umum dan luas atau secara keseluruhan (high level view)
  • mengembangkan pendekatan sendiri untuk PRM atau menggunakan preexisting approach . Bisa juga dengan mengcopy pendekatan dari project lain.
  • integral part of the project.
2. Keterkaitan project stakeholder dalam PRM ; Dalam sebuah project , seorang project manajer membutuhkan keterlibatan project stakeholder dalam aktivitas PRM untuk membangun kemampuan dan pengalaman untuk memastikan kepahaman dan komitmen mereka dalam proses PRM.
3. Mematuhi objective organisasi , kebijakan dan praktiknya : Aturan dan pedoman yang ditetapkan dalam rencana manajemen risiko harus sejalan dengan budaya organisasi, kemampuan dari sudut pandang orang dan fasilitas, nilai-nilai, tujuan, dan sasaran.

Terdapat tools dan teknik untuk merencanakan proses manajemen risiko . Hal pertama yaitu dengan membuat planning sessions dan kemudian dapat membuat template. Setelah itu kita dapat mendokumentasi hasil dari perencanaan proses dari manajemen risiko.

Related Articles

0 comments:

Post a Comment